Perempuan harusnya seperti apa?
15.46
source: kompas regional |
Assalamualaikum,
Dari semua hal untuk disyukuri yang palig bikin aku
bersyukur salah satunya adalah kenal sama temen-temen di kelas Matematika C
2015. Khususnya para Gurls ya, karena emang mostly waktuku habis bareng
Matematika C gurls. Kalau biasanya cewek bergerombol untuk gossip, kita sih
lebih sering gerombolan karena belajar. Dan obroloan kita bisa dibilang sehat. Gimana
maksudnya? Nggak ngomongin orang. Kalau pun ngomongin orang, itu adalah
orang-orang di sekitar kita klau ga ngomongin si estu ngomongin si risma atau ngga si iki. Adik-adik kita. Selama aku bareng mereka, aku lebih banyak
ngobroli soal studi, keluarga, masa depan kita, makanan-makanan enak, barang-barang
lucu, make up, dan hal-hal lain yang seru.
Senang sekali menemukan teman-teman perempuan yang punya
keinginan kuat untuk membangun masa depan yang baik. Terlepas apapun
pilihannya, semua temen-temen aku sangat bikin aku juga ikutan semangat
menyongsong masa depan. Thank you guys!
Well, karena ini aromanya masih Hari Kartini jadi aku pengen
nulis soal salah satu dari obrolan ku bareng mereka.
Suatu hari kita ngobrol, berawal dari aku yang nanya, “Idola
cewek kalain siapa?” lama-lama jadi bahas “Menurut kalian, perempuan itu
harusnya seperti apa?” sebelum akhirnya bahas soal Avicii :’(.
Menarik gak sih? Kalau buat aku menarik karena ini bakal relatif
banget jawabannya.
Dan yang keren, mereka nggak ada yang satupun jawab “harus cantik”.
Nggak ada.
Kalau disimpulkan, dari obrolan tadi perempuan itu harus
mandiri, kuat, pintar, keibuan, dan harus baik. Jawaban ini lah yang membuat aku makin cinta sama temen-temenku :’). Makasih ya temen-temen aku, aku bangga banget.
Perempuan itu harus mandiri, harus berdiri di kaki kita
sendiri. Aku pribadi juga setuju, meskipun nanti ketika jadi istri orang kita
harus manut sama laki-laki, aku rasa penting untuk bisa membiayai diri sendiri.
Entah kenapa, aku ngerasa nggak aman kalau aku nggak bisa menghidupi diriku
sendiri. Oleh karena itu, sejak semester tiga aku ketar-ketir nyari kerjaan.
Sebenernya nggak ngejar duitnya, lebih ke-arah aku mau belajar nyari uang. Dan
kemudian aku mendapat banyak pelajaran dari pengalamanku nyari kerja, kerja,
dan punya uang sendiri.
Meskipun nanti perempuan-perempuan teman-teman ku ini jadi bini
orang, aku pribadi menyarankan untuk tetap mencoba terjun ke dunia kerja, sih.
Kenapa? Supaya nanti, ketika punya suami dan dikasih duit bisa paham itu duit
nggak boleh dihamburin. Dan belajar juga berapapun duit yang didapet, hal itu
harus disyukuri karena memang nyari uang butuh usaha keras 😊.
Itu aja sih.
Jadi perempuan pun harus banyak ilmu, nggak boleh perempuan
oon. Endingnya kalau kita oon, kita bakal susah dalam banyak hal. Supaya ga dikibulin laki sneidri juga. Meskipun kita harus percaya sama pasangan, waspada itu perlu sister. Hal lain seperti ngurusin
anak. Yang kayaknya sepele pun kan butuh ilmu. Butuh wawasan dan butuh banyak
referensi. Maka dari itu, aku rasa perempuan juga harus sekolah tinggi supaya
terbiasa susah dengan nyari ilmu sehingga ketika nanti diharuskan banyak cari
tau, kita udah nggak kaget. Lagi pula, nanti ketika kita jadi Ibu, kita kan
harus ngajarin banyak hal ke-anak kita. Nggak bisa kan ngajarin anak kalau kita
oon? Kita juga kan pengen punya anak pinter, makanya kita juga harus pinter
sister.
Lagi pula, kalau kita pinter, mungkin kita bisa lebih
berguna dan banyak inovasi buat membangun bangsa. Atau paling nggak membangun
sekitar kita lah, bikin gerakan-gerakan yang banyak faedahnya dan nantinya
bakal bikin orang-orang jadi pintar juga.
Menurut aku, orang pinter itu kayak lilin yang bakal nerangin
sekitarnya dan itu keren banget!
Perempuan juga harus kuat, karena kita sering banget
dilecehin. Dicatcall di jalan, diremehin orang, bahkan dicacatin oleh sesama perempuan.
Jangan sampai di tahun segini, yang mana udah maju banget, kejadian semacam itu
masih ada. Kita harus berani dan kuat supaya orang-orang juga gak berani macem-macem ke
kita, kalau pun da yang macem-macem kita udah kuat jadi nggak tremor duluan. Kita harus bisa melindungi diri sendiri, karena emang seperti paragraph diatas,
kita harus mandiri kan? Termasuk bisa lindungin diri sendiri.
Kalau kata Uni, perempuan harus keibuan. Ini betul banget
sih. Harus ada jiwa ibu di setiap kita. Meskipun nggak punya anak hahaha. Kenapa?
Karena kalau kata aku yang membuat perempuan beda dari laki-laki ya sifat
keibuan ini. Ini istimewa banget. Meskipun aku pun ga tau definisinya apa, tapi
aku rasa memang perempuan punya sisi keibuan sih. Namun emang banyak banget
orang yang nggak mengasah kemampuan ‘keibuannya’.
Keibuan tuh gimana ya, menurut aku sikap perempuan yang
lemah-lembut, cekatan beresin rumah, manage segala hal dalam satu waktu itu
sikap-sikap keibuan sih. Lebih tepatnya sikap-nya Mama ku X’D.
Yang paling utama, perempuan itu harus baik hati.
Kalau kata Dinda sih gitu.
Yang aku iya-kan karena memang betul. Kebaikan itu, yang
membuat dunia ini jadi lebih nyaman ditinggali. Meskipun nggak Cuma perempuan
yang harus baik tapi hal ini penting buat kita miliki dan biasakan. Sangat
bikin hati hangat ketika tiba-tiba bertatapan sama ibu-ibu kemudian saling
senyum, atau ngeliat ibu-ibu bantuin adek-adek nyebrang, atau ngeliat
teteh-teteh rela berdiri di bis buat ngasih tempat duduk ke yang lebih tua.
Hal-hal kaya gitu tuh harus lebih banyak kita liat.
Pesan buat sesama perempuan: Ayo kita jadi lebih baik, dan ayo
kita jadi orang yang terus mau belajar terlepas dari apapun pilihan kita. Mau
berumah tangga atau berkarir, menikah atau tidak, jadi pebisnis atau pegawai, dan lain-lain you name it, itu semua pilihan. Kita sesame perempuan harus
saling dukung.
Pesan buat temen-temen MatC 2015 : Makasih kalian selalu
baik ke aku, makasih kalian udah jadi perempuan-perempuan keren yang selain cantik-cantik, juga pintar,
mandiri, kuat, dan baik hati. Mari kita kejar mimpi-mimpi kita sambil senantiasa
terus memperbaiki diri plus gak jadi cewek yang cuma modal tampang. I love you guys!
Selamat Hari Kartini ~
Rinda ~
0 komentar