source: https://weheartit.com/entry/314879296 |
Assalamualaikum,
Udah lama banget nggak bikin bacotan-bacotan nggak jelas di
blog.
Kebetulan nggak ada hal yang cukup pantas untuk dibahas di
sini. Biasanya aku share sesuatu yang aku bisa ambil hikmahnya. Dan mungkin
untuk post aku sekarang,gak aka nada hikmahnya hahahhaha. Tapi aku rasa setelah
aku nulis ini aku bakal jadi sedikit lebih waras.
Sekarang aku 21 tahun. Belum lulus kuliah. Dan kebingungan.
Setidaknya aku kira ketika kamu semakin tua, kamu semakin
tau banyak hal. Hell, no!
Malahan yang aku rasain, semakin banyak hal untuk
dipertanyakan dan dipikirkan. Banyak banget hal yang membuat aku jadi bimbang.
Banyak banget hal yang ngeganggu dan somehow it’s hard to explain karena kita
pun ngerasa konyol kenapa terganggu sama hal-hal tersebut.
Awalnya nggak, tapi mungkin kebetulan di momen umur 21 tahun
ini terlalu banyak hal yang menampar aku. Ngerasain bahwa hidup itu sangat
nyebelin and it beats you in every corner.
Di umur 21 ini aku selalu bertanya setiap hari. Karir gw
nanti di masa depan bakal seperti apa ya? Mengingat jurusanku ini ‘tidak umum’ dan
aku rasa (maaf) tidak mulia. Kemudian muncul penyesalan-penyesalan kenapa sih
gw nggak jadi perawat aja, atau bidan, atau apa kek yang mulia gitu. Bahkan
aing tuh gak pernah pengen jadi tenaga kesehatan semasa SMA dan mendadak ingin
jadi tenaga kesehatan yang mulia itu.
Sumpah gak penting
banget.
Entah apa yang merasuki aing dan membuat aing jadi kaya
begini. Kesambet kali gw di rumah sakit pas nambal gigi.
Next, aku bingung juga soal doi yang emang dirahasiakan. I
swear he is the sweetest guy in tha world versi aing. Dia baik, dia ngenalin
aing ke orang-orang penting di hidupnya, dan lain-lain dan lain-lain. Tapi,
tetep aja nggak bisa se-yakin itu hanya karena kita nggak pernah makan siang
bareng. Silly, isn’t it?
Yah begitulah.
Kuliah apa kabar? Harus segera cari topik untuk kapita
selekta, harus juga mikirin KKN , plus harus juga ngambil surat di tempat
magang. Dan ini menyiksa karena aing belum melakukannya satupun. Ya untung ni
kepala kaga pecah ☹.
Setelah aing ngetik kaya gini, akhirnya aing tau apa yang
jadi ganjalan aing selama ini. Apa yang membuat aku selalu ingin sekolah bidan
atau perawat saat ini, saat aing udah 21. Kenapa aing ingin makan di kantin
sama dia. Kenapa aing selalu panik. Dan serius aku baru sadar setelah nulis yang
nggak panjang-panjang amat ini.
Aku ternyata Cuma butuh sesuatu yang pasti. Hahaha becanda
banget, tapi setelah ku pikir-pikir. That’s true, aku nyesel nggak sekolah
perawat/bidan karena dengan sekolah perawat kamu tentu akan jadi perawat.
Begitupun sekolah bidan. Bisa dibilang, ketika lo masuk sana, karir lo bakal
sangat pasti. Setidaknya itu yang aing pikirkan.
Kenapa ingin makan di kantin? Yah, cuy couple who sleep
together aja belum tentu stay together apalagi kita yang makan siang aja nggak
together. Kamu nggak disembunyiin dari orang terdekatnya, kamu dibaikin, tapi
kamu seakan dipinggirkan dari lingkungan sekitar dia? Well, itu mengganjal gak
sih? menurutku sih, lumayan mengganjal. Sedekat-dekatnya
kita, tetep isi hati siapa yang tau sih? Bahkan kadang aku gak mau tau karena
takutnya hal itu gak sesuai ekspektasi. Sesuatu sangat nggak enak ketika
melenceng dari perkiraan kita.
Dan soal semua hal-hal di kampus. Yah, di kampus mana ada
sih yang pasti? Dosen yang udah ada jadwal kelasnya aja bisa batal, apalagi
hal-hal lain yang tidak ada jadwalnya.
Dengan post ini, aku mencari teman sih yang berumur 21 dan
sama bingungnya.
Untuk yang sama-sama baru 21, aku mengucapkan selamat datang
di dunia yang sangat nggak pasti, semoga kita bisa dapet kepastian, dan semoga
realita nggak se-kejam itu sama kita. Jangan lupa untuk menjaga ekspektasi
supaya waras.
Karena, aku gak waras.
Semoga di usia 22 kita semua tau kita mau jadi apa, sama siapa, dan semua pertanyaan lainnya udah ada jawabannya.
Rinda~