17-an dan Perasaan di Dalamnya
18.43
Assalamualaikum,
Dari kecil, jiwa nasionalisme gue kayaknya udah tinggi.
Selalu ada rasa yang beda ketika lagu Indonesia raya diputer, dan selalu ingin
jadi pengibar bendera sejak sd. Gak ngerti kenapa, gue juga selalu suka sama
film-film tema perjuangan dan juga perang. Bukan artinya gue enjoy ngeliatin
orang-orang keabisan darah. Cuman gimana ya, I don’t know.
Setelah aku simpulkan, mungkin memang aku cinta sama negara,
dan film-film perang itu gue tonton karena gue selalu kepengen tau apa yang
terjadi dahulu kala, dan setelah nonton jadi banyak bersyukur bisa jadi ‘tuan’
di tempat tinggal gue sendiri.
Meskipun begitu, aku atau gue gak pernah sekalipun ikutan
upacara 17 agustus. Paling ya nonton doang di tipi.
Kemarin ngerasain pertama kali jadi peserta (petugas
malahan) di upacara 17 agustus kelurahan cigondewah kidul yang mana adalah
tempat aku, alias gue melaksanakan KKN.
Gak ngerti lagi sih, itu suasananya sangat bikin baper.
Peserta upacaranya adalah ibu-ibu bawa anak, anak-anak, remaja, dan bapak-bapak
warga sekitar. Puncaknya adalah ketika lagu Indonesia raya diputer dan kita
semua nyanyi. Rasanya gue pengen nangis
di tempat.
Gue gak nyangka kalau warga-warga ini mau ikutan upacara
bendera meskipun keadaan kita bener-bener seadanya, dan meskipun itu harinya
cukup bikin silau dan lokasi bisa dibilang kurang memadai.
Gue jadi ngerasa bangga, happy, sedih, bahagia, ternyata
kami orang-orang Indonesia ini masih punya rasa nasionalisme di lubuk hati yang
terdalam.
Ketika bendera dinaikin ke atas dalam hati gue banyak-banyak
bilang terima kasih ke semua pahlawan yang dulu telah merelakan jiwa, raga,
tenaga, harta, bahkan semuanya demi kita generasi-generasi di bawahnya nggak
merasakan apa yang mereka rasakan. Dan
sedikit bingung juga gue bisa apa buat negara ini? Itu doang sih. Kaya gimana
ya, mereka ngorbanin banyak hal, dan gue bahkan gak tau mau ngorbanin apa.
Sampai akhirnya Kang Yanto, ketua karang taruna di
lingkungan KKN gue ngasih amanat Pembina upacara gitu. Kang Yanto bilang kalau
sebenernya dengan lingkungan yang bersih dan kesadaran kita untuk terus
menempuh Pendidikan aja itu sebenernya udah cukup untuk melanjutkan perjuangan
para pahlawan kita terdahulu. Sekedar informasi, kebersihan dan minat
masyarakat terhadap Pendidikan di lingkungan KKN gue ini lumayan problematik.
Setelah dipikir lagi, ya sebenernya kita emang gak perlu
kayak pahlawan harus berantem berceceran darah. Yang ada di pikiran gue, mereka
maunya kita semua live well aja udah cukup. Hidup dengan sebaik-baiknya kita
hidup, menjaga negara dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, meraih
Pendidikan setinggi-tingginya. Aku yakin banget sih, pahlawan kita juga bakal
bahagia kalau kita hidup dengan baik, sehat, lingkungan kita terjaga, dan kita
banyak ilmu.
Hal yang mungkin harus kita syukuri sekarang banyak banget.
Kita bisa hidup dengan tenang tanpa
suasana perang di sekitar kita, kita kerja di gaji bukan kerja paksa, kita
semua bisa sekolah tanpa harus jadi orang terpandang atau jadi sinyo atau noni
dulu, kita bisa hidup dengan kaki kita sendiri. It’s a blessing.
Pesan yang mau gue bilang sih, mari kita jadi bangsa yang
mandiri dan tetap selalu menjaga. Entah itu menjaga kebersihan, entah itu
menjaga kedamaian di tengah-tengah perbedaan kita dan di tengah-tengah
berita-berita hoax . Ayo kita jadi orang-orang yang berilmu. Meskipun tidak
sekolah sampai jadi doktor mari kita jadi orang yang berilmu dengan baca buku,
banyak ngobrol sama yang berilmu lebih dan berbagai cara lain.
Kita sudah merdeka, jadi mari hidup seperti kita merdeka.
Rinda ~
0 komentar