Review Film Ala Ala : Nothing To Hide (2018)
12.15source : imdb.com |
Would you prefer a bitter truth or sweet lies?
Anjay.
Kalimat di atas adalah kalimat yang begitu saja terpikirkan
setelah nonton film ‘Nothing To Hide’. Yea ini ceritanya gue mau nge review
film ala-ala dari sudut pandang seorang mahasiswi kismin yang nonton di bioskop
satu purnama sekali itu pun filmnya harus marvel comics universe atau film lain
yang sangat menarik hatiqu.
Sehingga gue bakal bilang dari sekarang kalau..... yea ini
review nya bener-bener pendapat manusia biasa bukan penggemar film atau emang
blogger film gitu gais.
Begitu nonton film ini, langsung keinget sama film Coherence
yang masuk list film bagus buat di tonton versi gue. Ini latar dan sebagian
alurnya sama. Hampis mirip. Sama-sama lokasinya Cuma di rumah, sama-sama lagi
makan malam, sama-sama tentang sekumpulan teman, dan sama-sama bawa fenomena
alam. Bedanya, yang satu komet, yang satu gerhana bulan. Dan kalau si Coherence
emang di awal diceritain mengenai teori fisika nya yang menyangkut komet, nah
si Nothing to Hide ini nggak. Jatohnya Nothing To Hide ceritanya lebih ringan
meskipun sama-sama bikin kepala gue gatel.
Btw, ini punya banyak versi. Kalau ga salah versi pertamanya
adalah film Italia, ada versi Prancis, Holywood, dan Korea. Yang gue tonton ini
dari Netflix, dan ini pake Bahasa Inggris, namun kayaknya ini dubbing gitu dari
yang versi prancis kalau diliat dari makanan serta dari nama-nama tokoh. Cieh.
Sotoy bet gue.
source: imdb.com |
Jadi kurang lebih ceritanya begini :
Di suatu malam dengan Gerhana Bulan sedang terjadi di
langit, sekelompok (caelah) teman berkumpul untuk makan malam. Inti ceritanya
di mulai dari permainan untuk mengumpulkan handphone di tengah untuk kemudian semua
panggilan serta pesan yang masuk harus didengarkan bersama. Dan satu-satu
rahasia kebuka.
Sederhana, banget. Idenya dan latarnya, bahkan aktornya ya
itu-itu lagi. Jalan ceritanya kita peroleh dari percakapan yang mereka lakukan
dan tentu ini bakal tidak disukai orang-orang yang nggak suka film berisi
bacot. Namun, buat gue yang lebih suka isi cerita, ini cocok banget. Meskipun
aktornya kaga ada yang gue tau dan meskipun apapun, kalau filmnya oke pasti gue
tonton.
Kemudian ini endingnya buat gue bingung, gue harap
temen-temen yang pada baca ini segera nonton dan kita bahas bareng-bareng ini
maksudnya apa. Karena dijamin lo juga pasti bakal sama bingungnya sama gue.
Gue rasa meskipun
membingungkan, endingnya cukup rapi kalau dibandingkan Coherence. Kita
nggak dibuat bertanya-tanya lebih jauh, namun kita tetep dikasih kebingungan.
Mantap.
Setelah nonton film gue bengong, bener-bener bengong dan
menempatkan diri di posisi para tokoh di film tersebut. Setelah itu bertanya
pada diri sendiri, jadi lo mau yang mana? Mau kebenaran tapi nggak enak,
nyelekit, sakit, dan bikin frustasi? Atau mau palsu tapi baik-baik saja.
source: imdb.com |
Lebih dari sekedar pengalaman nonton, Nothing to Hide ngasih
gue pelajaran hidup. Bagusnya ada film adalah, kita nggak harus mengalami suatu
hal untuk jadi tau dan ngambil hikmahnya. Ada negatifnya juga sih, abis nonton
ini gue merasa jadi nggak percayaan hahaha. Percaya boleh, waspada perlu. Itu
aja sih.
source : imdb.com |
Nothing to Hide membuat gue merasakan berbagai macam emosi
dalam 90 menit. Gue menikmati filmnya meskipun meninggalkan perasaan kurang
nyaman di hati gue. Gue rasa ini bagus banget sih. Kalau boleh dibilang,
Nothing to Hide ini berat dan ringan dalam waktu yang bersamaan. Berat karena
tentu butuh konsenterasi penuh untuk mengikuti alur cerita lewat percakapan,
namun juga ringan karena itu Cuma masalah kehidupan sehari-hari yang (entah
baik atau buruk) bisa dialami semua orang.
Akhir kata,
Udah lu sono nonton.
Nilainya 4/5
Rinda~
0 komentar