Hidup dengan bahagia
05.27
Entah bagaimana, akhirnya gue bisa menerima diri sendiri.
Di titik ini gue sangat sayang sama diri sendiri bahkan
untuk merasa minder pun gue nggak mau. Ketika gue ngerasa minder, langsung
seketika gue inget kelebihan gue. Jadi gue nggak jadi mindernya. Gue akhirnya
menyadari kalau gue ini berharga tanpa syarat apapun.
Gue mulai menyadari kalau gue juga cantik. Kalau gue juga
tangguh, keren, bisa diandalkan, dan berani. Gue juga sama seperti mereka yang
sempat bikin gue iri. Gue juga punya kelebihan. Gue sebenernya sama aja kayak
mereka. Yang gue perlukan hanyalah menyadari semua hal tersebut. Dan akhirnya
gue sadar. Gue sadar bahwa gue pantas disayangi oleh gue sendiri.
Dengan gue bisa menyayangi diri gue ini seutuhnya, akhirnya
gue jadi lebih luwes dalam segala situasi. Gue jadi bisa lebih berprasangka
baik pada tuhan dan pada setiap hal yang terjadi pada kehidupan gue. Meskipun
nerima, bukan berarti gue nggak usaha. Yang gue yakini sekarang adalah bahwa,
ketika kita usaha, tetep aja hasil itu urusan yang di atas. Kita manusia
hakikatnya cuman bisa mengusahakan. Sisanya kita pasrahkan pada Tuhan.
Akhirnya gue tau kalau di kecewakan, terutama oleh
ekspektasi sendiri adalah hal yang ngga enak. Jadi sebagai manusia ada baiknya
nggak usah memaksa. Sesuatu yang dipaksa itu nggak enak. Dan sesuatu yang
dipaksa, apapun itu biasanya endingnya nggak bagus.
Gue mulai hidup lebih sederhana dan apa adanya. Meksipun kalau
dandan gue nggak bisa apa adanya karena ya makeup kan seni. Kita bebas
berkreasi. Hehe.
Gue bisa hidup dengan Cuma pake dua celana selama seminggu
dan beberapa potong pakaian polos yang gak butuh waktu banyak untuk di paduin
karena warnanya cukup netral. Dulu gue ganti baju hampir tiap hari, dan itu
nggak efisien di waktu dan pikiran. Waktu abis buat mikir mau pake baju apa.
Sekarang gue udah lebih cepet. Kalau dandan sih masih lama apalagi pake maskara
hmmh. Apalagi kalau skincarean dulu. Tapi somehow hidup jadi lebih simple
dengan baju yang itu-itu aja.
Gue dulu sedih kehilangan mobil kesayangan gue. Tapi
sekarang gue tetep bahagia dengan naik motor atau naik gojek. Bahkan lebih
bahagia ketika naik bis. Kadang untuk bahagia itu nggak perlu apa-apa tapi Cuma
perlu bersyukur.
Gue nggak banyak pergi ke mall, nggak nonton bioskop
sering-sering juga. Tapi Alhamdulillah masih bisa terhibur dan nggak ngerasa
kekurangan hiburan. Dunia masih indah, meskipun ketika gue harus makan dan
masak sendiri. Nggak makan makanan sushi ataupun makanan fancy lainnya kaya
orang-orang di instagram.
Dengan keadaan gue sekarang yang serba ingin sederhana dan
lebih hemat gue akhirnya menemukan kesukaan baru. Yaitu masak. Gue suka banget
masak ternyata, dan Papa bilang masakan gue enak. Hal se sederhana itu bisa
bikin gue sangat senang.
Dan lagi-lagi gue menyadari kalau senang itu sederhana.
Buat yang ngerasa sedih, atau jenuh, atau apapun. Coba lihat
sekeliling. Coba kita bercermin dan lihat bayangan di cermin. Sadarlah kalau
dengan mulai menyayangi diri sendiri, banyak banget hal yang bisa berubah.
Rinda~
0 komentar