Review Film Ala Ala : BlueBeard (Haebing) 2017
04.53source: IMDB |
Is this the real life? Is this just fantasy?
Kayaknya penggalan lagu Bohemian Rhapsody-nya band favorit
gue itu cocok banget buat menggambarkan perasaan tokoh utama di film Bubeard
ini.
Bahkan mungkin kita, para penonton juga bakal merasakan hal
yang sama.
Gue lagi suka nontom film dan mungkin dalam 10 hari ini ada empat film yang gue
tonton. Banyaknya sih film korea because eike nih nontonnya di viu hehe. Menghabiskan
quota videomax.
Jadi hari ini mau bahas tentang suatu film horror thriller psikologis
dari korea selatan. Mungkin ini pertama kalinya gue nonton horor psikologis
asal korea. Pengalaman pertama gue nonton horor psikologis adalah ketika nonton
Belenggu, film Indonesia yang disutradarai Upi serta Modus Anomali yang sangat
hype pada masanya. Dan gue nontonnya pas kelas 3 SMP dan gue yakin hal itu
membentuk selera tontonan gue sampe sekarang.
source: IMDB |
Entah kenapa gue nonton film ini. Mungkin karena
deskripsinya. Katanya gini :
“Seorang dokter yang menemukan fakta pembunuhan dari seorang
pasiennya. Kemudian Dokter menjadi curiga terhadap pasien dan anaknya”.
Ya heran aja gue gimana ceritanya ke dokter terus tiba-tiba sebua
h pembunuhan bisa ke-reveal.
Jadilah gue nonton.
Sinopsisnya gini kurang lebih. Ada seorang dokter yang
kedatangan pasien. Eh ternyata pasiennya ini yang punya apartemen tempat dia
tinggal. Bapak-Bapak tua menuju
Kakek-Kakek. Profesinya adalah tukang daging. Saat dibius, kakek atau bapak ini
meracau soal pembunuhan yang dia lakukan. Bagaimana dia motong mayat supaya
sendi-sendi manusia bisa dengan mudah kepisah. Kakek ini juga bilang kalau
kepalanya ada di freezer. Dan mulai saat itu hidup dokter ini nggak bisa
tenang.
source: IMDB |
Entah pengambilan gambarnya, entah suasana yang dibagun
dalam film, entah musik, entah akting semua pemainnya, entah latar, entah apa,
yang jelas dari 10 menit awal gue nonton suasana horor sudah tercipta. Bahkan
di awal sih.
Dibuka dengan penyiar radio yang mengabarkan penemuan mayat
di sungai han, disertai gambar dari sudut pandang tokoh utama yang sedang duduk
di bis.
Gatau kenapa horor.
Selanjutnya sepanjang film, suasana jadi makin horor. Dari
percakapan-percakapannya pun kalau diperhatikan bisa jadi sangat menyeramkan.
Alurnya pas menurut gue. Nggak terlalu lambat atau cepat. Semua yang ada di
film ini pas. Latarnya pas banget, gimana nggak. Apakah nggak pas kalau pembunuhan
latarnya toko daging?
source: IMDB |
Yang bikin penonton rada pusing, banyak tokoh-tokoh yang
entah siapa bermunculan. Tapi lama-lama kita bisa tau dia siapa. Pelan tapi
pasti, semua percakapan, semua kejadian, dan semuanya tiba-tiba nyambung jadi
satu. Semua teka-teki sepanjang film ini yang akan bantu kita untuk tahan
nonton film ini. Gue rasa yang bikin film ini brilian banget dengan menahan
kita nonton sampe akhir pakei teka-teki. Juara. Cakep. Luar biasa!
Endingnya, kita semua akan keheranan dan jangan sampai liat
spoiler karena kamu akan rugi. Meksipun aku yang ketika udah liat spoiler pun
tetep kaget.
Ini worth to watch. Jadi buat yang sama-sama suka horor
thriler psikologis. Ini cocok buat kamu!
4.5/5
Rinda~
0 komentar