Resensi ala-ala : I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki
14.33
Setelah pertimbangan cukup lama, sepertinya akan mulai
menulis tentang buku-buku yang gue baca. Kenapa mempertimbangkannya lama?
Karena gue ini hanya rakyat jelata. Bukan anak sastra, apalagi gue kuliah di
jurusan matematika alias ganyambung abis, ngapain bahas buku? Tapi emang dari
kecil udah suka baca, dan kadang suka gampang lupa, supaya gua bisa mengingat
kembali hal apa yang gue dapatkan dari buku yang udah gue baca akhirnya
memutuskan bikin blog. Dan supaya yang mau beli buku juga siapa tau bisa
terbantu dalam mempertimbangkan akan beli atau tidak.
Jadi, mungkin kebanyakan akan bahas buku non-fiksi karena di
usia gue yang 23 tahun ini udah nggak begitu minat sama buku fiksi. Kecuali bukunya
Dan Brown yang nggatau kapan kebelinya. Ada beberapa buku non-fiksi yang sedang
gue baca jadi siap-siap dengan pembahasan soal buku ya untuk kedepannya.
Yang hari ini mau dibahas adalah buku terjemahan karya Baek
Se Hee penyintas distimia, judulnya I Want To Die But I Want To eat Tteokpokki.
Ini best seller di korea dan sering kali seliweran di twitter.
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Haru, terus di awal
sebelum ke isi bukunya ada pengantar dulu yang ditulis oleh dr. Jiemi Ardian,
Sp.KJ . Dari judul kita sudah bisa menebak sih buku ini bahas soal penyakit
mental. Di dalam buku ini terdapat berbagai istilah medis, dan dr Jiemi
menjelaskan beberapa istilah tersebut di awal sehingga kita bisa nyaman membaca
buku ini. Meskipun membahas penyakit mental, buku ini tetap ringan dibaca.
Menurut gue.
Buku ini berisi tentang catatan evaluasi diri dan percakapan
seorang pasien penderita distimia (depresi berkepanjangan) dengan psikolog yang
membantunya keluar dari situasi tersebut. Ketika baca buku ini rasanya seperti
bener-bener baca curhatan seseorang. Kita jadi paham, kira-kira apa yang
dirasakan oleh Baek Se Hee, terus kita bisa belajar juga menjaga kata-kata dan
sikap di depan orang lain. Karena memang kata-kata orang lain sering kali
mempengaruhi kondisi psikologis Mbak Baek Se Hee. Meskipun mungkin kita nggak
bermaksud menyakiti hati orang, buat beberapa orang dengan mental illness
kata-kata punya peran yang besar. Jadi bisa sama-sama belajar saling menjaga
aja.
Topiknya cukup serius, tentang depresi berkepanjangan atau
disebut distimia. Tapi karena kita membacanya dalam bentuk percakapan, semuanya
mudah dimengerti. Apalagi di awal sudah dijelaskan soal istilah-istilah
medisnya. Kita tinggal ngikutin alurnya aja. Memahami cerita Mbak Baek Se Hee
dan mengikuti perkembangan kesembuhannya. Sebetulnya di buku ini banyak sekali
masalah yang bisa relate ke-kehidupan kita, contohnya insecurities dan
perasaann tersinggung jadi banyak juga yang bisa kita ambil hikmahnya dan
diterapkan di kehidupan kita sehari-hari.
Setelah selesai bertemu psikolog biasanya Mbak Baek Se Hee
menuliskan catatan semacam diary gitu soal perkembangan kesembuhannya. Dari
catatan itu kita bisa tau bagaimana mengganggunya dan bagaimana sulitnya hidup
dengan mental illness. Di catatannya juga banyak motivasi yang Mbak Baek Se Hee
tulis untuk dirinya dan bisa jadi motivasi juga untuk diri kita.
Gue menyelesaikan buku ini dalam tiga hari. Kalau di
marathon-in mungkin ini 3 jam-an juga beres sih sambil ngelamun bentar. Cuman
gue bacanya pagi-pagi sebelum beraktivitas. Ataua kalau senggang seteah solat Dzuhur
jadi ya banyak keputusnya.
Buat yang ingin baca buku non-fiksi tapi ingin yang cepet
beres, ini bisa jadi salah satu pilihan kamu. Dan pesan gue, kalau ketika baca
temen-temen ngerasain hal yang sama banget kaya Mbak Baek Se Hee, mungkin
temen-temen bisa periksain diri temen-temen ke psikolog.
Semoga membantu dan semoga suka
Rinda~
2 komentar
Tapi menurut aku buku kaya gini emang enaknya nggak di marathon-in karena harus dicerna baik-baik.. Ya ngga sih? Haha
BalasHapusKayanya cocok untuk aku yang lagi ga demen fiksi, tapi ga demen bacaan berat juga
Setuju sama Fira. 😁 Aku ada beberapa buku yang nyaman aku baca putus-putus karena emang butuh direnungkan isinya *cailah
HapusAku udah masukin wishlist, semoga stoknya masih ada pas aku ada duit :'